28 Januari 2012

Kanker Tulang Belakang

Banyak ragam macam-macam kanker yang ada, tapi salah satu ini merupakan penyakit kanker yang termasuk langka. Kanker tulang belakang atau juga disebut Myxopapillary ependymoma. Merupakan tumor yang muncul dari ependyma, jaringan sistem saraf pusat. Biasanya, pada anak-anak lokasi tersebut intrakranial, sedangkan pada orang dewasa itu adalah tulang belakang. Lokasi umum ependymoma intrakranial adalah ventrikel keempat. Jarang, ependymoma dapat terjadi di rongga panggul. Ependymomas Myxopapillary secara lambat tumbuh tumor yang memanifestasikan hampir semata-mata di wilayah konus-cauda-filum terminale orang dewasa muda. Tumor ini secara histologi ditandai oleh sel-sel neoplastik disusun secara papillar sekitar vascularized stroma core berlendir. Penyakit ini melibatkan bagian conus dan juga cauda equina. Sakit yang spontan terjadi biasanya berhubungan dengan bagian conus, sedangkan gejala yang paling menonjol terjadi pada pasien biasanya terjadi di bagian cauda equina. Rasa sakit cauda equina melibatkan daerah paha dan kaki. Pasien terkadang mengalami penurunan sensorik akibat luka (lesi) di bagian cauda equina. Sedangkan disfungsi otonom seperti penurunan fungsi kandung kemih dan impotensi merupakan gejala awal dari luka (lesi) conus medullaris. Pasien yang memiliki tumor di tulang belakang conus dan cauda equina dapat memiliki gejala kombinasi. Saat tumor ini tumbuh, kaki mengalami kelumpuhan, terhentinya pertumbuhan otot kaki dan penurunan fungsi kaki. Jika kondisinya sudah semakin parah, bisa membuat pasien tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

Perkembangan sel kanker dimulai dengan pertumbuhan sel plasma, yang merupakan salah satu bagian dari sel darah putih dalam sumsum tulang yang tidak normal. Sel plasma itu dalam kondisi normal diperlukan, karena menghasilkan protein yang disebut antibodi, sebagai bagian dari sistem imunitas tubuh. Sel plasma yang abnormal ini tidak hanya berdiam di sumsum, tapi juga pada bagian tubuh lain, dan kerap ditemukan di tulang panggul, tulang rusuk, serta tulang tengkorak-karena itu disebut multiple myeloma. Antibodi yang dihasilkan pun ikut meningkat.

Antibodi yang abnormal tadi terkumpul di dalam darah atau air kemih, kadang ditemukan juga di daerah selain tulang, misalnya di paru dan organ reproduksi. Pecahan dari antibodi yang abnormal (protein Bence-Jones) kerap terkumpul di ginjal, merusak dan memicu gagal ginjal. Selain itu, penderita mengalami anemia, karena sel normal penghasil sel darah merah di sumsum tulang belakang tergeser oleh sel yang tidak normal. Darah yang mengental (sindroma hiperviskositas) pun bisa mempengaruhi aliran darah ke otak, kulit, jari tangan dan kaki, serta hidung.