16 September 2012

Penyakit Asma dan Penanganannya

Apakah Asma?

Asma adalah penyakit paru-paru kronis (jangka panjang) yang mengobarkan dan mempersempit saluran udara. Asma menyebabkan periode berulang berupa mengi (suara siulan bila anda bernafas), sesak dada, sesak napas, dan batuk. Batuk sering terjadi pada malam hari atau pagi-pagi.
Asma dapat menyerang orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering dimulai pada masa kanak-kanak. Di Amerika Serikat, lebih dari 22 juta orang diketahui memiliki asma. Hampir 6 juta orang-orang ini adalah anak-anak.

Tinjauan

Saluran udara adalah tabung yang membawa udara ke dalam dan keluar dari paru-paru. Orang yang menderita asma memiliki saluran udara meradang. Hal ini membuat saluran napas bengkak dan sangat sensitif. Mereka cenderung bereaksi keras terhadap zat inhalasi tertentu.

Bila saluran udara bereaksi, otot-otot di sekitar mereka menegang. Ini mempersempit saluran udara, menyebabkan udara kurang mengalir ke paru-paru. Pembengkakan juga dapat memperburuk, membuat saluran udara bahkan lebih sempit. Sel-sel dalam saluran udara dapat membuat lendir lebih dari biasanya. Lendir adalah cairan lengket, tebal yang dapat lebih mempersempit saluran udara anda.
Reaksi berantai dapat mengakibatkan gejala asma. Gejala bisa terjadi setiap kali saluran udara meradang.

Penyebab Penyakit Asma

Meski telah banyak penelitian tetapi sampai saat ini belum diketahui penyebab secara pasti penyakit asma. Para ahli kesehatan di dunia belum menyepakati teori atau hipotesis mengenai penyebab sesorang mengidap asma.

Tetapi mereka mengambil kesimpulan bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu mempunyai kepekaan lebih terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara(debu, asap, zat kima), udara dingin, hewan berbulu, serbuk sari, tekanan jiwa, makanan, aroma/bau menyengat misalnya parfum dan olahraga.
Seranga asma terjadi sebagai akibat dari dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik sinistis atau flu. Dimasa silkus menstruasi,pada beberapa wanita dapat mengalami serangang asma, tetapi hal ini sangat jarang sekali terjadi.

Faktor keturunan menjadi penyebab peningkatan penderita asma. Apabila seorang ayah atau ibu menderita asma kemungkinan terbesarnya dapat menular ke anggota keluarga yang lain.

Tanda dan Gejala Penyakit Asma

Beberapa tanda dan gejala penyakit asma yaitu:
  • Pada saat bernafas sering keluar bunyi (mengi/bengek) terutama pada saat mengeluarkan nafas (exhalation)
  • Sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale)
  • Dada sempit, banyak keluhan dari penderita akibat keadaan ini
  • Sulit berbicara karena serangan asma yang hebat dapat menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam mengatur nafas.
Gejala awal pada usia anak-anak dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Suatu keadaan bisa menjadi lebih buruk apabila seorang penderita merasa cemas atau panik yang berlebihan pada saat terjadi serangan asma. Keluarnya banyak keringat merupakan reaksi terhadap kecemasan itu.

Cara Menghindari Serangan Asma

Menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri merupakan suatu langkah awal yang tepat untuk menghindari serangan asma. Ciri khas terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asma setiap penderita umumnya berbeda.

Apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega setelah terjadinya serangan asma dan saran dari dokter yaitu untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma

Sampai saat ini penyakit asma belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Pemberian obat-obatan dan penanganan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Memberikan obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan merupakan prinsip dasar penanganan serangan asma.

Pemberian obat tablet seperti Aminophlin dan Prednisoline oleh tim kesehatan atau dokter merupakan penanganan untuk gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan. Obat hirup atau ventolin inhaler merupakan obat yang wajib disediakan atau disimpan oleh penderita asma dimanapun mereka berada karena dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.