28 Januari 2012

Kanker Nasofaring

Tenggorokan terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring (bagian paling atas), orofaring (bagian tengah) dan hipofaring (bagian paling bawah). Nasofaring merupakan bagian tenggorokan yang paling sering terkena kanker dibandingkan orofaring dan hipofaring. Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid seperti china, hongkong, thailand, malaysia dan indonesia. Ras kulit putih jarang ditemui terkena kanker jenis ini.

Penyebab

Seperti jenis lain penyebab kanker nasofaring belum diketahui secara pasti. Meski demikian timbulnya kanker nasofaring berkaitan erat dengan adanya virus Epstein Bar. Adapun faktor-faktor resiko yang dapat memicu kanker nasofaring sebagai berikut.
-Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan pengawet termasuk makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diasap.
-Sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat panas dan merangsang selaput lendir seperti minuman beralkohol.
-Sering mengisap asapr okok, asap minyak tanah, asap kayu bakar dan asap obat nyamuk.

Gejala

Penderita kanker nasofaring baru merasakan gejala pertamanya setelah sel-sel kanker mengalami metastasis ke jaringan sekitarnya. Beberapa gejala yang disarankan penderita kanker nasofaring sebagai berikut.
-Mata juling apabila sel-sel kanker mengalami pertumbuhan dan masuk ke tulang dasar tengkorak.
-Tuli apabila sel-sel kanker tumbuh dan menekan tabung eustachius sehingga menutup. Akibatnya selaput gendang di lorong pendengaran tidak dapat bergerak.
-Pembengkakan pada leher apabila terjadi metastasis di kelenjar limfe leher.

Pengobatan

Pengobatan kanker nasofaring dapat dilakukan dengan penyinaran seperti radioterapi atau yang lainnya untuk memperkecil jaringan sel-sel kanker.

Kadang-kadang jika kanker mulai mengganas akan dilakukan penanganan lanjutan berupa pembedahan kelenjar limfe leher untuk pengambilan sel-sel kanker.