28 Januari 2012

Penyebab Kanker Serviks

Penyakit kaum prempuan ini merupakan penyakit yang menyerang daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Yang letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang berusia kisaran 30-50 tahun, yaitu puncak usia reproduktif perempuan sehingga akan meyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik, kejiawaan dan kesehatan seksual.

Penyebab

Virus Human papilloma virus (HPV) 16 & 18 adalah penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Infeksi Human papilloma virus hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu pada sekitar 10-20 tahun. Akan tetapi pada proses penginfeksian pada penderita ini seringkali tidak disadari, karena proses Human papilloma virus kemudian menjadi kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.

Human papilloma virus adalah virus yang menyerang kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari 100 jenis Human papilloma virus telah diidentifikasikan. Beberapa jenis virus papiloma dapat menyebabkan kutil, sementara lainnya dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan munculnya lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui hubungan kulit ke kulit.

Alamiah

Faktor alamiah terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah :

-Usia diatas 40 tahun.
Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks.

Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya dengan mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak sama pada kanker umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.

Pilihan

Mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya :
-Berhubungan seksual di usia terlalu muda.
-Berganti-ganti pasangan seks.
-Merokok.
-Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang).
-Tidak melakukan Pap Smear (pemeriksaan) secara rutin.