24 Januari 2012

Temulawak Cegah Kanker Payudara

Dibanding Ginseng, Komponennya Jauh Lebih Banyak. Kanker Payudara bisa diatasi dengan Penanganan Herbal yang BenarTemulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) adalah tanaman asli Indonesia yang mengandung kurkuminoid dan minyak atsiri yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan dari berbagai penyakit. Rimpang temulawak yang di Jawa Barat, lebih dikenal sebagai “Koneng Gede” itu bahkan jauh lebih berkhasiat dari ginseng.
Demikian terungkap dalam Konferensi Pers Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Kampanye Gerakan Nasional Minum Temulawak, Sabtu (16/9), di Bandung. Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Obat Asli Indonesia Badan POM Drs. Ketut Ritiasa, Guru Besar Farmasi Unpad Prof. Dr. Sidik, Ketua Perhimpunan Kedokteran Alternatif dan Komplementer Indonesia Prof. Dr. Yahya Kisyanto dan Dr. Nyoman Kertia, Sp.P.D-KR.
“Khasiat temulawak lebih banyak dari ginseng. Temulawak memiliki lebih dari 100 komponen, sementara ginseng terbatas. Temulawak antara lain mengandung senyawa aktif kurkuminoid dan beberapa komponen minyak atsiri,” ujar Prof. Sidik.
Kurkuminoid antara lain berkhasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi (antiperadangan), antibakteri, antihepatotoksik (anti liver), antikolesterol, antikanker dan anti platelet agregasi (pembekuan darah yang bisa menyebabkan stroke). Sementara salah satu komponen minyak atsiri yang dikandungnya, yakni xanthorrhizol adalah antikanker, terutama kanker payudara.
Aktivitas imunomodulator dari kurkumin (salah satu kandungan dalam kurkuminoid) juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. “Dibandingkan ginseng, komponen dalam temulawak jauh lebih banyak. Hanya saja selama ini kita kurang dapat mempromosikannya,” ujarnya.
Dr. Nyoman Kertia mengatakan, hasil penelitian membuktikan temulawak tidak memiliki efek samping seperti obat anti inflamasi kimiawi yang harganya jauh lebih mahal. Konsumsi temulawak secara rutin, juga dapat mengencerkan darah sehingga baik untuk mencegah stroke.
“Saya sendiri setiap pagi dan sore meminum jus temulawak yang dibuat sendiri. Hasilnya, kekebalan tubuh semakin meningkat,” tuturnya.
Dibikin jus
Untuk penggunaan langsung, temulawak dapat diminum dengan cara direbus atau dibikin jus dengan ditambahkan madu, jeruk nipis atau asam. Dosis yang dianjurkan adalah 2 gram temulawak, meskipun penggunaan hingga 6 gram masih dapat ditolerir.
Kampanye gerakan nasional minum temulawak dilakukan karena bahan alam ini telah lama digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk menjaga dan meningkatkan kesehatannya. Sebelumnya, kampanye serupa telah digelar di Yogyakarta.
“Apabila minum temulawak telah membudaya, maka penduduk akan lebih sehat sehingga produktivitasnya meningkat. Kesejahteraan petani temulawak juga akan lebih baik karena permintaan semakin banyak,” kata Dr. Nyoman.
Selain itu, dibandingkan tanaman obat lainnya, penelitian mengenai manfaat temulawak lebih banyak dilakukan. Adanya bukti-bukti ilmiah tersebut diharapkan dapat meningkatkan akseptabilitas masyarakat terhadap obat tradisional ini.
Badan POM menggolongkan manfaat temulawak ke dalam tujuh bagian, yaitu memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi pencernaan, memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi nyeri sendi dan tulang, menurunkan lemak darah, antioksidan dan membantu memelihara kesehatan serta menghambat penggumpalan darah.

Dikutip dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/18/0205.htm