21 Januari 2012

Amandel

Pasti kita sering sekali mendengar istilah amandel atau dalam dunia medis dikenal dengan nama tonsil. Siapakah amandel sebenarnya?

Amandel adalah organ tubuh yang termasuk dalam kelenjar getah bening. Lokasinya ada dibagian atas kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Amandel sendiri merupakan bagian dari organ pertahanan / filter tubuh. Di organ amandel terdapat sel sel makrofak yang berfungsi sebagai eliminator infeksi. Kasus radang amandel merupakan bagian dari infeksi ISPA, dan kasus radang amandel ini banyak terjadi di Indonesia utamanya pada anak-anak dibawah 10 tahun. Radang amandel sendiri sangat mudah untuk dideteksi. Gejalanya ditandai dengan nyeri ketika menelan, dan tidak jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika ukurannya cukup besar akan menyebabkan kesulitan menelan.

Gejala umum radang amandel yang biasa ditemui antara lain :
*.Warna memerah, hingga menimbulkan bintik keputihan.
*.Sakit tenggorokan, leher bengkak.
*.Sulit menelan.
*.Demam.
*.Badan pegal.
*.Umumnya disertai batuk / pilek.
*.Sakit kepala.
*.Panas dingin.

Dalam amandel, sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh meredam serangan dengan membantu menghancurkan virus atau bakteri, dan juga menyebabkan peradangan dan demam. Infeksi juga dapat terjadi di tenggorokan dan sekitarnya. Pengobatan radang amandel yang umumnya disarankan oleh dokter adalah menggunakan antibiotik dan paracetamol. Ada baiknya pasien memastikan juga penyebab dari infeksi, karena penggunaan antibiotik tidak akan berpengaruh jika disebabkan oleh virus. Penggunaan antibiotik yang tidak semestinya juga tidak baik dalam jangka panjang. Penggunaan paracetamol atau penurun panas juga perlu disesuaikan. Saat demam masih 38-39 derajat, baiknya dikompres hangat atau mandi air hangat dahulu. Berikan paracetamol jika suhu tubuh lebih dari 39 dan tetap jaga agar kondisi pasien nyaman.

Dalam kasus radang amandel, banyak sekali ditemukan kasus berulang. Artinya seorang pasien yang pernah terkena radang, sangat mudah untuk terserang kembali. Maka, perlu diperhatikan perawatan pasca radang dengan menghindari penyebab radang seperti minuman dingin, makanan dengan perasa dan pengawet buatan, atau berada di areal debu berlebihan tanpa masker.

Selain hal diatas perhatikan juga untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dengan suplemen serta berolah raga secara teratur.